Wednesday, 28 November 2012

Di-support Konsorsium Korea

Share on :

Biaya Monorel RP 5 T , MoU 6 Desember



Biaya Monorel RP 5 T , MoU 6 Desember
PALEMBANG -- Rencana pembangunan monorel Palembang tampaknya akan segera terwujud. Pasalnya, 6 Desember mendatang, Pemprov Sumsel direncanakan akan menandatangani nota kesepahaman kerja sama alias momerandum of understanding (MoU) dengan calon investor Indonesia PT True North Bridge.

REncana ini diungkapkan Kepala Bapedda Sumsel Ir Yoohanes H Toruan melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Ir Basyaruddin Akhmad MSc, kemarin (27/11). "Calon investor tersebut merupakan konsorsium perusahaan Korea. MoU rencananya akan dilaksanakan di Hotel Aryaduta Palembang. Pola kerja sama, public private partnership atau kemitraan pemerintah dan swasta," beber Basyaruddin.

Dijelaskannya, monorel tersebut dibangun sepanjang 25 km. Dimulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II menuju kawasan Jakabaring. Jika dirincikan, jarak ruas/koridor pertama dari SMB II ke Masjid Agung sepanjang 15 km dan ruas/koridor dua dari Masjid Agung menuju Jakabaring sepanjang 10 km.

Biaya pembangunan monorel tersebut sebesar US$ 20 juta (Rp 225,4 miliar) per km. "Jika ditotal dengan panjangnya monorel tersebut, maka dibutuhkan dana Rp 5 triliun," tuturnya.

Dalam perencanaan, jumlah kereta yang akan dioperasionalkan pada monorel tersebut ada empat set. Dalam satu ruas/koridor ada dua set kereta. Satu setnya terdiri ari enam gerbong.

"Diperkirakan, durasi operasional kereta tersebut selama 20 jam sehari. Dimulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB," ujar Basyaruddin. Kapasitas angkut penuh kereta mencapai 780 orang. Sehingga total penumpang yang dapat diangkut per hari diperkirakan 191.309 orang.

Kata Basyaruddin, pembangunan monorel tersebut akan segera terwujud pada akhir 2013 mendatang. "Masa tender pembangunan monorel ditargetkan selesai pada pertengahan 2013," ucapnya.

Sejauh ini, Pemprov Sumsel telah menyelesaikan feasibility study (FS) untuk proyek monorel ini. "Barulah pada awal 2013, kita melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan basic desainnya," imbuhnya.

Untuk diketahui, saat ini ada enam kota yang berencana membangun monorel, yaitu Bali, Bandung, Makassar, Palembang, Jakarta dan Medan. "Jika memang semua berjalan dengan rencana yang sudah ditetapkan, maka kita akan menjadi kota pertama yang membangun monorel," ujar Basyaruddin.

Adapun rute dari monorel tersebut, Bandara, Simpang Polda, Jalan Demang Lebar Daun, Angkatan 45, Jalan Kapten A Rivai, Jalan Jenderal Sudirman, Jembatan Ampera, dan berakhir Jakabaring. "Monorel tersebut diharapkan tidak hanya mampu mengatasi kemacetan, tapi juga memperluas akses dan memberikan dampak positif bagi pariwisata," pungkasnya.

Secara finansial, proyek monorel Palembang layak untuk dibangun dengan kondisi besaran investasi harus di bawah US$ 23 juta (Rp 225,4 miliar) per Km. Volume penumpang per hari harus di atas 90 ribu orang, sedangkan tarif penumpang harus di atas Rp 15 ribu. (cj18/ce2)

Sumatera Ekspres, Rabu, 28 November 2012

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Kunjungannya Saudara-saudaraku