Sunday, 18 November 2012

Malaysia Berani Bayar Mahal

Share on :

Malaysia Berani Bayar MahalKoleksi Songket — Jamalia Anggraini, pemilik rumah Songket 7 Saudara memperlihatkan koleksi songket benang emas jantung yang usianya ratusan tahun, Rabu (14/11)

PALEMBANG — Kolektor asal negeri Jiran Malaysia, hingga saat ini terus bergerilya mencari tahu keberadaan songket benang emas. Mereka berani membayar ratusan juta rupiah untuk mendapatkan songket yang telah langka tersebut.

Songket berbahan dasar benang sutera berbalut emas berumur ratusan tahun menjadi incaran pihak asing. Menurut beberapa sumber yang ditemui Sripo menyebutkan, orang-orang dari negara jiran Malaysia paling getol mengincar benda bersejarah tersebut.

Menurut salah seorang pegawai di toko Songket Yusuf Effendi, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang, pihaknya pernah kedatangan orang dari Malaysia yang mencari songket benang emas jantung yang seharga ratusan juta. Mereka kerap datang perorangan dan bergantian secara berkala.

Dijelaskan oleh Husaini, pengelola Zainal Songket saat dihubungi Sripo kemarin mengatakan, pihaknya sering mengirim songket ke luar negeri. Pesanan terbanyak datang dari Malaysia. Motifnya beragam, namun yang paling banyak adalah kalangan kerajaan.

“Mereka suka motif bunga-bunga dan menolak motif hewan. Dan, mereka lebih menyukai warna yang sedikit gelap. Kalau bewarna kuning pada songket emas jantung disukai oleh orang-orang dari lingkungan kerajaan,” bebernya.

Pegawai di toko songket Asmi Astari juga mengungkapkan, pihaknya pernah menjual songket benang emas pada orang asing. Tapi, ia tak mampu mencirikan asal orang tersebut.

Dikatakan seorang pengrajin songket di daerah tersebut, dirinya juga pernah mendengar jika orang Malaysia khusus mencari songket benang emas jantung di kawasan 30 Ilir. Tetapi kebanyakan orang asal Malaysia katanya, lebih banyak lagi membeli di Jakarta ataupun Medan.

“Memang yang datang langsung ke saya belum pernah ada. Tapi, saya cuma diceritakan oleh penjual songket di toko-toko kalau banya orang Malaysia yang cari itu. Lebih banyak juga di Jakarta dan Medan. Kan, songket itu juga banyak dijual di sana. Mereka lebih mudah beli di Jakarta atau Medan dari pada ke Palembang,” katanya tak mau menyebutkan nama, Rabu (14/11) kemarin.

Menurut budayawan Palembang, Yudhy Sarofie kepada Sripo, Senin (12/11) lalu, songket emas jantung memiliki kualitas tinggi. Ciri benang emas jantung tetap berkilau meski berumur puluhan maupun ratusan tahun. Songket benang emas jantung menjadi langka karena terakhir diproduksi pada tahun 1950-an.

“Makanya, sulit menemukan songket benang emas jantung. Hingga saat ini banyak yang memburunya, mulai dari pengusaha, kolektor, hingga pihak asing dari Malaysia. Mereka memburu songket itu secara diam-diam,” katanya.

Ada hal yang membuat songket benang jantung jadi incaran, tak hanya dari bahan melainkan nilai sejarah. Songket tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi karena usianya.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Museum, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Palembang, Ali Hanafiah, perburuan songket emas dilakukan pihak asing bak pencarian harta karun. Hal ini tak terlepas dari nilai historis benang sutera berbalut emas tersebut.

“Iya, benar kalau diburu semua orang. Malaysia juga gemar mencarinya tak hanya karena songket benang emas jantung yang bernilai dan berharga, tapi barang tersebut langka. Mereka mau mencaplok itu untuk disimpan di daerah mereka,” katanya. (mg5)

Sriwijaya Post, Jumat, 16 November 2012

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Kunjungannya Saudara-saudaraku