Tinjau: Wakil Bupati OKU Selatan dr Hj Herawati Gatot SPm saat meninjau situs Candi Batu Kebayan di Desa Jepara, Kecamatan BPRRT, Sabtu lalu
MUARADUA -- Keberadaan Situs Candi Kebayan di Desa Jepara yang diyakini peninggalan zaman prasejarah tertua, menarik perhatian Wakil Bupati OKU Selatan dr Hj Herawati Gatot SPm. Ditemani Kadis Perikanan Peternakan Soliehien Abuasir dan Camat Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT) Tarmizi, orang nomor dua di bumi Serasan Seandanan ini meninjau situs Candi Kebayan yang diyakini masyarakat candi sepasang pengantin.
Wabup nampak terkagum-kagum melihat situs Candi Kebayan meski kondisinya masih berserakan. “Ini peninggalan luar biasa, bentuknya memang seperti candi. Ini cagar budaya yang harus menjadi perhatian serius,” kata Herawati.
Selain aset kekayaan sejarah OKU Selatan, situs ini potensial dipromosikan sebagai objek wisata. Terlebih letaknya berada satu kompleks dengan kawasan wisata Danau Ranau. “Tolong situs ini dipelihara dengan baik dan dipromosikan sebagai objek wisata OKU Selatan. Buat nomenkelatur biar pengunjung mengetahuinya,” kata Herawati.
Dikatakanya, aset yang potensial untuk mendatangkan pemasukan bagi daerah khususnya bagi Desa Jepara dan Kecamatan BPRRT dan umumnya OKU Selatan. "Karena tak banyak daerah yang memiliki dan menyimpan aset sejarah peninggalan prasejarah masa lampau. Ke depan untuk menyelamatkan candi ini, harus menjadi perhatian misalnya dibangun akses disertai petunjuk dan lebih pentingnya candi itu kembali dipugar agar diketahui bentuk bangunannya seperti apa,” kata Herawati.
Riki, warga Jepara mengatakan, pada 2008 sudah dilakukan eskavasi. "Hasilnya kedalaman candi sekitar 2 meter dari permukaan tanah, dengan lebar 7 meter dan panjang 12 meter. Candi berbentuk bangunan segi empat dengan bantuan tersusun rapih penuh profil. Tiap batu ada lubang sebagai pengunci antar batu satu dengan batu yang lainnya,” pejelasan riki. (dwa/ce2)
Sumatera Ekspres, 7 Januari 2013
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Kunjungannya Saudara-saudaraku