Panjang 250 Meter, Sedot Rp 300 M
Desain: Inilah desain Jembatan Musi VI yang dalam tahap pematangan untuk pembangunan. Jembatan ini akan mulai dibangun tahun depan
__________________________________________
PALEMBANG --- Proses pembebasan lahan untuk Jembatan Musi IV belum jelas. Pemerintah daerah beralih ke Jembatan Musi VI yang pembangunannya direncanakan mulai tahun depan
"Nantinya, Musi VI mulai bangun 2015 dan ditargetkan selesai akhir 2017," ujar Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel, Ir Rizal Abdullah Dipl, di Griya Agung, kemarin.
Rencana pembangunan jembatan sepanjang 250 meter itu kini masih dimatangkan bersama pihak terkait. Termasuk dengan Pemkot Palembang yang akan terlibat dalam urusan pembebasan lahan.
Kata Rizal, Pemkot Palembang sudah melaksanakan studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) beberapa waktu lalu. "Untuk lokasi, sudah selesai pengecekan," bebernya.
Sama seperti tujuan dari pembangunan Jembatan Musi IV, jembatan yang akan menjadi penguhbung dari Jl Kakrayu (Ilir Barat II) ke Jl Wahid Hasyim (Seberang Ulu I) itu untuk mengurai kemacetan lalu lintas di dalam kota.
Jembatan tersebut akan dibuat dari kontroksi beton, menyeberangi Sungai Jeruju ke Sungai Kangkang. "Kemungkinan akan seperti jembatan lain, dengan kontroksi beton," cetus Rizal. Dinas PU Bina Marga Sumsel sedang berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemkot Palembang serta pemerintah pusat untuk secepatnya melakukan pembebasan lahan.
"Yang jelas, kami akan membebaskan lahan seluas 30 meter di kanan dan kiri jalan utama," ungkapnya. Menurut Rizal, dana pembangunan Jembatan Musi VI ini Rp 300 miliar. Tahap awal, akan dikeluarkan sebesar Rp 40 miliar.
"Ini yang akan digunakan sebagai dana awal pembangunan di tahun ini. Targetnya, tahun nanti akan terkumpul sekitar Rp 90 miliar. Tapi, dana itu di luar anggaran untuk melakukan pembebasan lahan," beber Rizal.
Pembanguna Jembatan Musi VI akan menerapkan sistem mutliyears. Dengan begitu, penyelesaian pembangunan tidak akan terhambat untuk tender ulang dan lainnya seperti yang pernah mendera flyover Simpang Jakabaring.
Ia memastikan, meskipun dibangun di sekitar wilayah yang cukup banyak situs sejarah, tapi konstrusi Musi VI nantinya tidak akan mengganggu apalagi merusak semuanya. "Seperti di kawasan Tangga Raja, kami tidak mungkin merusak dan mengganggu daerah itu. Kami akan ikut menjaga keberadaan situs-situs sejarah yang ada," teganya.
Karena itu, ia berharap mesyarakat tidak perlu khawatir, apalagi sampai tidak mendukung pembangunan jembatan ini. "Pastinya akan ada koordnasi dengan semua pihak. Ini penting dilakukan demi kelancaran rencana dan proses pembangunan," tandas Rizal. (win/ce4)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Kunjungannya Saudara-saudaraku