Monday 24 September 2012

Bonoh Bae Aku, Aku Siap Matek!

Share on :


Maria, warga yang rumahnya hendak digusur anggota TNI AU tampak histeris.

PALEMBANG - Seorang ibu bernama Maria (65) menjerit histeris dan berurai air mata saat puluhan anggota gabungan Paskhas TNI AU dan Lanud Palembang bersama alat berat eskavator hendak meratakan bangunan yang tengah dibangun.

"Bukan kami ini negak-negak bae. Bonoh bae aku, aku siap matek. Aku buat rumah jual tanah, rumah di dusun. Katek duit dari bantuan keluarga. Bom bae daripada digusur. Ini rumah batako sudah habis Rp 48 juta ukuran 21X15 meter," jerit Maria yang mengenakan baju kaos pink dan berkerudung di hadapan Danton Paskhas Lettu PKS Erwan dan beberapa anggota TNI AU bernegosiasi dengan warga RT 27 Sukodadi yang hendak digusur, Senin (24/9/2012).

Maria ngotot berusaha mempertahankan bangunan rumahnya dan ia pun menunjukkan dasar ia membangun rumah tersebut berdasarkan surat Pengoperan tanah usaha Nomor: 07/SKH/2003 2 Januari 2003.

"Itu rumah yang baru dibangun punyo aku. Aku dak galak digusur karena surat-menyurat lengkap. Aku beli dengan Magdalena tahun 2003. Surat pengoperan hak dari camat. Suami aku ado, tapi takut. Dia lagi sakit, caro lah tuo. Aku numpang dengan anakku. Berkat ado duit aku disuruh anakku Rusnani Ningsih bangun di atas tanah dio. Dio beli dari Magdelana yang masih adik misan aku. Magdalena tinggal di Sukarami. Makonyo ini surat bae masih namo Magdalena, belum diganti (BBN)," kata wanita asal Desa Karangwaru, Muba, ini.

Beberapa warga lainnya ikut mendampingi Maria saat para aparat berusaha menertibkan bangunan ini. Bahkan warga meminta jika memang akan ditertibkan silahkan tertibkan semua.

"Men nak tersungkur-tersungkur gale. Biar rate gale," kata Suyatmo.

Koordinaror Korvey yang juga Kaprimkopau Lanud Palembang Kapten Kal Adriansyah mengakui awalnya sejak Senin pagi, pihaknya melakukan korvey (bersih-bersih) di sekitar lapangan sepakbola dan sekaligus hendak menertibkan bangunan yang dianggap liar.

"Hari ini kita korvey (bersih-bersih lingkungan) area lapangan kalau ada bangunan baru. Selama ini tertutup semak rumput. Sejauh ini berhasil pendekatan kita. Sudah surat peringatan untuk rumah yang baru dibangun. Ada adukan semen tadi pagi, berarti masih mengerjakan," ujar Adriansyah kepada Sripoku.com.

Danton Paskhas Lettu PSK Erwan kepada wartawan menyatakan pihaknya berusaha sesegera mungkin bisa menertibkan bangunan liar yang berdiri di atas tanah penguasaan Lanud Palembang.

"Semuanyalah, sedapatnya. Dalam waktu dekat ini selesai. Termasuk rumah-rumah liar, kebun-kebun. Nanti bisa dilihat. Saya sudah nemui Ketua RT27 Syamsul," ujar Erwan.

Awalnya robot menghancur ini dikawal anggota Paskhas berseragam dan bersenjata lengkap SS1 meratakan semak dan pepohonan yang berada di pinggiran lapangan sepakbola samping SMAN 13 Palembang. Setelah diperingatkan untuk menghadirkan pemilik bangunan, barulah diadakan negosiasi.

"Dio (pihak AURI) minta distop bangunan. Saya minta dia menerbitkan surat pemberhentian menggunakan korps AU. Jadi resmi perintah itu," ujar Icon yang menjadi pendampingi warga.

Pihak Lanud Palembang sendiri setelah melakukan negosiasi, untuk sementara menghentikan langkah penertiban di sekitar lapangan sepakbola samping SMAN 13 Palembang ini.

"Kita sudah peringatkan untuk tidak membangun, ternyata masih juga," ucap Komandan Pangkalan TNI AU Letkol Pnb Adam Suharto.


Anggota TNI AU bersama eskavator bersiap menggusur bangunan yang tengah dibangun warga RT27 Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarami, Senin (24/9/2012).

Penulis : Abdul Hafiz
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Senin, 24 September 2012 16:21 WIB

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Kunjungannya Saudara-saudaraku