Kabut Pekat: Makin hari kabut kian pekat menyelimut Motropolis. Seperti kemarin, walau matahari pagi sudah terbit, namun kabut asap di Sungai Musi ini belum juga hilang. Bahkan, di Bandara SMB II, dua hari ini penerbangan mengalami delay akibat jarak pandang yang pendek
Kabut Asap, Jarak Pandang 400 Meter
PALEMBANG – Aktivitas transportasi udara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, kembali terganggu akibat pekatnya kabut asap. Jika sebelumnya, belasan maskapai delay (menunda) penerbangan, kemarin tujuh pesawat tertunda hampir dua jam. Baik yang take off maupun landing.
Pemicunya, jarak panjang hanya 400 meter, jauh di bawah batas normal 1.500 meter. Pesawat apa saja yang delay?
Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres, ketujuh pesawat yang tertunda keberangkatan (take off) yakni Garuda Indonesia GA 111 Palembang-Jakarta, Lion Air JT 331 Palembang-Jakarta, Sriwijaya Air SJ 081 tujuan Palembang-Jakarta, dan Wings Air WI1297 Palembang-Batam. Sedangkan pesawat yang tidak dapat melakukan pendaratan (landing) yakni Lion Air JT 1340, Lion Air JT 340, Garuda Indonesia GA 110.
Dampak dari delay tersebut membuat jadwal penerbangan menjadi kacau. Pasalnya, jadwal keberangkatan dan kedatangan yang harusnya on schedule harus tertunda dan menunggu kedatangan pesawat yang datang untuk diberangkatkan secara bergilir.
Ketujuh pesawat tersebut rata-rata mengalami delay selama dua jam, seperti Garuda Indonesia GA 111. Harusnya take off pukul 06.00 WIB berubah menjadi 07.42 WIB, Lion Air JT 331 harusnya take off pukul 06.00 WIB menjadi 07.55 WIB.
Lalu, Sriwijaya Air 081 yang berangkat 06.00 WIB mundur jadi 07.32 WIB, dan Wing Air 1297 seharusnya terbang 07.00, menjadi 07.32 WIB. Ada lagi, Lion 1340 sejatinya landing 06.35, ditunda menjadi 09.43, Lion 340 jadwalnya mendarat 08.00 mundur 09.36. "Terakhir Garuda 110 yang seharusnya mendarat 06.55 WIB berubah menjadi 09.29 WIB," ujar staf informasi Bandara SMB II, Ari, kemarin.
Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II (PT AP II) selaku pihak pengelola bandara, Agus Maulana mengatakan ketujuh pesawat tersebut delay karena kabut tebal yang membuat jarak pandang pagi hari tidak save untuk melakukan aktivitas penerbangan.
Pesawat yang mengalami delay rata-rata dua jam yakni mulai pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB. “Laporan yang kita dapat, delay-nya ketujuh pesawat tersebut karena keterbatasan jarak pandang akibat kabut asap."
Diakuinya, sejak musim kemarau kabut asap maupun radiasi mulai mengganggu sejumlah jadwal penerbangan di SMB II baik yang take off maupun landing. “Dengan jarak pandang sekitar 400 meter, jelas tidak memungkinkan untuk terbang maupun mendarat."
Sementara itu, Mohamad Irdam, kepala Stasiun Klimatologi Kenten Palembang menegaskan, jarak pandang pada pagi kemarin, hanya berkisar 400 meter. Padahal, untuk malakukan aktivitas udara paling aman, jarak pandang 1.800 – 2 ribu meter. Meski demikian, kata Irdam, siang hari kabut asap secara berangsur-angsur mulai menghilang.
Menurutnya, asap yang terjadi karena banyak hot spot (titik api). Jumlahnya hampir 200-an. "Sepertinya hari ini (kemarin, red) bertambah karena kabut asap yang terjadi semakin tebal dan dengan rentang waktu yang terjadi cukup lama. Bahkan hingga sore kabut tetap ada meski tidak sebetal pagi hari."
Kabut, kata Irdam, merupakan asap kiriman berasal dari wilayah tenggara Metropolis seperti Ogan Ilir, Banyuasin, Muara Enim, Pagaralam dan OKI. Namun, mayoritas dari pembakaran lahan di OKI. Kondisi diperparah dengan kecepatan angin yang hanya 5 knot. Kabut asap akan semakin pekat jika dalam waktu dua minggu kedepan tidak turun hujan. “Kabut asap dapat menghilang jika sumber asap mati dan terjadi hujan,”tukasnya. (cj4/ce2)
Sumatera Ekspres, Senin, 24 September 2012
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Kunjungannya Saudara-saudaraku